REFLEKSI TENTANG DOSA KELALAIAN




Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (TB 2Ptr 3:9)


Sebuah refleksi / renungan :


Perikop diatas sangat menarik, bahwa Tuhan tidak pernah lalai akan janji-Nya. Karena Tuhan adalah setia.

Tuhan setia sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian. Karena Tuhan tidak ingin ciptaan -Nya binasa melainkan orang berbalik dan bertobat 

Kata miring dalam perikop ini sangat menarik. Kelalaian… Lalai dalam definisi bahasa Indonesia adalah perilaku atau sikap yang kurang perhatian terhadap tugas dan kewajiban.

Dalam keyakinan iman umat katolik lalai  ternyata termasuk dalam kategori dosa. Terlihat dalam  Yakobus 4:17 menyatakan, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." Dosa kelalaian terjadi ketika kita tidak melakukan sesuatu yang seharusnya kita perbuat menurut ajaran Firman Allah. 

Didalam doa tobat pun di tekankan kalimat serupa : saya mengaku kepada Allah yang maha kuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,…dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian …saya berdosa, saya sungguh berdosa oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria ,kepada orang kudus dan kepada saudara sekalian agar mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita.

Sering kita tidak menyadari bahwa dari dosa yang telah kita sebutkan tadi ternyata dosa kelalaian paling sering tidak terpikirkan oleh kita. Jadi bukan hanya perkataan, perbuatan dan pikiran tetapi kelalaian justru yang paling sering memicu dosa - dosa yang lain.

Sebagai contoh : Allah memberikan perintah untuk saling mengasihi tetapi perintah itu hanya sebatas perintah yang tidak kita imani karena kurang nya perhatian kita terhadap sabda Allah, kita justru lalai akan perintah itu dan ikut - ikutan membenci, membully atau bahkan dendam kepada sesama karena kemarahan pribadi, atau hasutan teman bahkan mungkin karena merasa diri lebih benar maka bertindak demikian. Padahal.kita tahu bahwa perintah Allah untuk kita agar saling mengasihi bahkan mau mendoakan musuh kita.

Kelalaian terjadi ketika kita gagal melakukan tindakan yang seharusnya kita lakukan, baik itu dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Misalnya, jika kita tahu bahwa kita harus membantu orang yang membutuhkan, tetapi kita memilih untuk mengabaikannya atau tidak peduli, itu adalah kelalaian yang melanggar kewajiban kita untuk mencintai sesama manusia. 

Ada banyak kelalaian… bahkan kelalaian dalam relasi kepada Allah , seperti : tidak hadir dalam misa, tidak menanggapi undangan Allah untuk melakukan pengakuan dosa minimal 1 x dalam setahun, lalai untuk melakukan kewajiban berdoa… dan lain - lain.

Ketika kita mengabaikan atau mengesampingkan hubungan kita dengan Allah, itu adalah kelalaian yang melanggar kewajiban kita untuk mencintai Allah dengan sepenuh hati.

Kelalaian termasuk dosa karena kita telah diberikan pengetahuan tentang kebenaran oleh Allah melalui Roh Kudus tetapi kita dengan sadar mengabaikan nya dan lebih mementingkan kehendak pribadi atau tahu kewajiban tetapi tidak melaksanakannya dengan sepenuh hati…

Sahabat dalam Yesus, marilah kita mulai menyadari untuk tidak lalai dan sungguh” mau dengan sepenuh hati untuk mau melakukan perintah-Nya. Sebab lalai bukan hanya merusak hubungan kita dengan Allah dan sesama tetapi diri kita sendiri . Ketika sering  lalai kita akan menjadi manusia yang tidak punya hati dan akhirnya jauh dari Allah. Sebab kita tahu apa yang baik untuk kita lakukan tetapi kita mengabaikannya. 

Mulai saat ini marilah kita memulai membuka hati ,pikiran dan segala panca indera kita terhadap bimbingan Roh Allah yang ada dalam diri kita. Agar hidup kita semakin menjadi serupa dengan karakter Yesus yang kita imani: 

Penting untuk diingat bahwa dosa kelalaian tidak hanya terkait dengan tindakan yang kita lakukan, tetapi juga dengan tindakan yang kita tinggalkan atau tidak lakukan. Dalam hidup kita sebagai umat Katolik, kita dipanggil untuk bertanggung jawab atas tindakan kita dan menghindari kelalaian yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama manusia.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus menyapaku melalui Fiman-Nya...(Kisah yang ku alami)

Pengalamanku bersama Bunda Maria...(dalam berbagi rasa)