Apa yang membuat kita jauh dari-Nya?

Sering kita melihat teman-teman kita yang satu Paroki atau wilayah dan lingkungan gereja lama tidak mengikuti acara perjamuan suci/misa ...Ada banyak alasan bagi mereka yang mereka ungkapkan bila kita bertanya. Saya mempunyai pengalaman dalam kunjungan kepada seorang teman yang tidak lagi datang ke gereja..,bayangkan 7 tahun lamanya ia menarik diri untuk tidak lagi lkut misa/perjamuan kudus.
Saat saya tanyakan alasannya tentu tidak mudah ia memberitahukan mengapa...Dan karena sebelum kunjungan saya sudah terlebih dahulu berdoa mohon bimbingan Roh kudus untuk menyertai tugas saya maka lama kelamaan ia menjadi terbuka.

Ternyata ia telah disakiti oleh orang yang sma-sama seiman dengannya dan merasa menjadi tidak lagi percaya kepada teman nya yang ia anggap selama ini bila satu iman pastilah baik baginya.
Dalam kunjugan itu saya mengatakan bahwa bila ada yang seiman menyakiti kita ,kita tidak bisa melihat kesalahan itu di dalam satu komunitas yang disebut gereja, tetapi itu pribadi dari orang itu.
Ternyata ia menjadi tidak percaya kepada yang namanya gereja dan menarik diri...karena ulah temannya itu.

Hal yang saya tekankan disini adalah cara pandang teman saya ini yang begitu merasa sakit hati dengan satu orang teman seiman tetapi berdampak kepada segi rohaninya yang kemudian menarik diri dari Yesus sendiri.

Apa yang menyebabkan kita demikian ?
Yang pasti adalah kita telah menutup diri terhadap kehadiran diri Allah sendiri melalui Yesus putera-Nya.
Kita tidak lagi mendengarkan bisikan roh kudus dalam diri kita ,tetapi hanya mendengarkan keinginan kita sendiri...

Doa adalah media yang paling ampuh untuk menjalin hubungan kita dengan Tuhan.
Bila kita sendiri tidak pernah berdoa bagaimana kita bisa mengenal dan berkeluh kesah pada Tuhan kita?

Ini sebuah gambaran bahwa manusia harus selalu memperbaharui imannya setiap kita hadir dalam perjamuan kudus dihari minggu,dimana kita selalu diperbaharui oleh Tubuh dan Darah-Nya oleh roh kudus yang membimbing kita dalam hidup ini untuk menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai macam tantangan dalam hidup.

Dalam kunjungan itu saya tidak mau menghakimi nya, tidak mengatakan siapa yang salah, tetapi saya hanya mengatakan bahwa kasih Allah sungguh besar dan sangat luar biasa ( Yoh 3;16).Tuhanpun tidak datang kedunia untuk menghakimi umatnya ( Yoh 12:47 ), jadi kitapun diharapkan untuk selalu memaafkan kepada orang yang telah menyakiti kita dan menyerahkan segala perkara hidup kita kepada Allah,karena Ia tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Dan sayapun mengatakan memaklumi keputusannya, karena rasa sakit itu memang perlu waktu untuk sembuh...Tetapi hanya ada satu dokter yang dapat menyembuhkan luka itu..yakni Yesus sendiri.....
untuk itu marilah kita mulai saat ini membuka diri tehadap kehadiran Allah melalui doa-doa kita, dengan membaca kitab suci ,dan yang paling utama hadir dalam perjamuan kudus/ Ekaristi yang membuat kita selau diperbaharui dalam iman ....Tinggallah dalam Kasih-Ku..( Yoh 15:9-11)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus menyapaku melalui Fiman-Nya...(Kisah yang ku alami)

Pengalamanku bersama Bunda Maria...(dalam berbagi rasa)