Menanggapi kelompok pelayanan kasih dari ibu yang berbahagia...

Sebagai seorang yang bertumbuh dalam iman, tentunya kita haus akan masukan -masukan yang membuat kita semakin diteguhkan dalam hal rohani...
Saya termasuk didalamnya. Semenjak beberapa bulan ini hidup saya selalu haus akan sosok Yesus dan apapun itu yang membuat saya merasa terus mencari kebenaran dan hidup bersama Yesus. Untuk memenuhi kebutuhan itu ada banyak cara yang saya tempuh, saya mulai ikut masuk dalam komunitas kelompok doa, ikut KRK, ikut ret-ret... ikut KEP dan semua kegiatan rohani yang membuat saya semakin dekat dengan Yesus saya ikuti...termasuk datang dalam kegiatan kelompok pelayanan ibu yang berbahagia ini. Memang saya baru satu kali hadir ke kegiatan ini. Namun baru satu kali saya datang ternyata ada seruan dari Paroki/ Gereja bahwa dilarang untuk menghadirinya lagi.


Ada banyak tanggapan setelah seruan ini di kumandangkan.
Ada yang diam saja, ada yang bisik-bisik entah apa yang dibicarakan, ada yang senyum saja tanpa tahu mengapa orang itu tersenyum, dan yang membuat saya sedih adalah sikap seorang umat yang dengan senangnya menceritakan segala kekurangan kelompok ini.

Mengapa saya bersedih ? mengapa saya tidak meng-iya kan ? atau justru mungkin menambahi ?
Tidak, kita tidak boleh menghakimi..itulah prinsip saya.
Tuhan sungguh baik , ia tahu saya sedang haus tentang Dia, tetapi ternyata saya salah datang ketempat yang saya tuju, itu saja.

Sebagai seorang yang tahu dan belajar tentang cinta kasih, marilah kita menanggapi kelompok ini dengan bijak. Kita doakan mereka agar mereka mau menerima kekeliruan yang mungkin belum bisa dilihat oleh mata hati mereka, tanpa harus berkata sesuatu yang bersifat mengumpat, merasa di bohongi dan lain sebagainya.

Ingat tentang ajaran Bunda Teresa ?? " Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain "
Sungguh kita diingatkan akan ajaran kasih oleh Bunda Teresa...
Allah sangat adil, Ia sungguh tahu apa yang akan Ia perbuat,dan biarlah Allah saja yang menyelesaikan persolaan mereka. Kita hanya mendoakan saja. Jangan menghakimi, jangan mengeluarkan kata-kata serapah atau mengolo-olok...Itu bukan ciri kita. Karena Allah dan putera-Nya Jesus tidak pernah mengajarkan kita demikian.

Kelompok ini dilarang karena Gereja tidak merestui..mengapa? karena ada doa yang sudah diubah disini yang sudah tidak semestinya lagi..yakni Doa Salam Maria, dan memang masih banyak hal yang menurut gereja ada yang menyimpang...Saya tidak ingin tahu lebih dalam apa itu...

Sebagai seorang beriman marilah kita taat pada peraturan gereja. Bila gereja melarang , kita harus taat dan meyakini bahwa gereja punya penilaian yang pasti sangat prinsip untuk mengeluarkan larangan itu.

Biarlah kita memohonkan Roh Kudus Allah untuk berkarya dalam diri kita agar kita selalu dibimbingnya untuk dapat melihat yang baik dan benar...Seperti Injil hari ini : Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar...Untuk dapat melihat dan mendengar dibutuhkan mata hati dan iman dan mata bathiniah...Selama kita masih ada yang mengingatkan terimalah dengan baik tanpa mencela.


Dan apa yang ingin saya kemukakan disini ? saya ingin menyampaikan bahwa kita harusnya penuh rasa syukur kepada Allah dan putera-Nya Yesus karena kita tidak sampai pada hal-hal yang lebih jauh lagi menyimpang dari ajaran gereja...Doa tidak dapat diubah apapun alasannya, apalagi doa itu sangat Alkitabiah...

Dan yang kita laukan disini adalah mendoakan teman-teman kita dan semua yang terlibat dalam kelompok ini agar mendapat penerangan Roh Kudus Allah ,sehingga semua dapat menjadi baik...
Semoga kita semakin mau rendah hati dalam menanggapi hal-hal yang seperti ini dan selalu berpegang pada ajaran Kasih dari Allah kepada kita... Tuhan memberkati kita semua ,amin.

Komentar

  1. "Kita doakan mereka agar mereka mau menerima kekeliruan yang mungkin belum bisa dilihat oleh mata hati mereka.."
    Terima Kasih untuk Doanya, amin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus menyapaku melalui Fiman-Nya...(Kisah yang ku alami)

Pengalamanku bersama Bunda Maria...(dalam berbagi rasa)