Untuk dapat berjaga-jaga orang perlu mempunyai pengharapan kuat dan suatu penguasaan diri yang tidak kunjung berhenti.


Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. (TB Mat 24:43)


Selamat pagi,


Bacaan injil hari ini kalau boleh di renungkan, bisa saya ibaratkan dengan hal yang terjadi saat ini. Yakni wabah pandemi yang tidak seorangpun yang tau tiba" terjadi dan seluruh dunia mengalami lockdown di saat awal tersiar adanya pandemi. 


Mengerikan, karena mematikan, menyerang tiba" tanpa kita sadari dan tak kelihatan dan tiba".  Peringatan berjaga" dalam injil hari ini mungkin bisa disamakan dan bahkan kita lebih di minta untuk berjaga" dan waspada dari pada seperti menghadapi pandemi. 


Bayangkan, saat pandemi pertama datang semua orang isolsasi diri dalam rumah, benar" takut keluar rumah, semua protokol kesehatan, larangan dan hal" pencegahan sungguh di laksanakan. Tetapi dalam perjalanan waktu seakan suasana pandemi menjadi pudar, merasa semua baik" saja, siapa takut ? dan mulailah orang" menjadi kendor dan tidak percaya, bahwa mereka sehat" saja dan tak usah lagi melakukan protokol kesehatan serta seenaknya saja membawa diri keluar rumah. Tidak menjaga sosial distance, tidak pakai masker, tidak menjaga kesehatan, bahkan ngotot seakan pandemi hanya isapan jempol belaka. Ada pertanyaan sampai kapan pandemi ? Sampai semua dinyatakan bebas pandemi! Tanpa tau pasti kapan, hanya berharap vaksin ditemukan dan berhasil memberantas pandemi itu sendiri sebagai obat agar kita semua imun/ kebal terhadap penyakit pandemi yg telah mewabah.


Kedatangan Anak Manusia, sepertinya mirip" juga dengan hal ini. Tidak ada yang tau kapan Anak Manusia itu datang. Sebagai orang beriman sepantasnyalah kita terus waspada, berjaga" dan tidak menjadi kendor hanya karena merasa diri baik" saja dan tidak merasa takut karena kedatangan Anak Manusia tidak terlihat dan tidak tau kapan datangnya. Untuk dapat berjaga-jaga orang perlu mempunyai pengharapan kuat dan suatu penguasaan diri yang tidak kunjung berhenti.


Berusaha menjaga hati ( rumah kita ) agar tidak kedatangan pencuri dan membongkarnya dengan tiba". Berjuang menjaga hati dan jiwa kita tetap bersih, menghindari dosa, dan kalaupun jatuh dalam dosa berusaha berdamai dengan Allah, berjuang untuk melakanakan firman- Nya dengan pertolongan rahmat Tuhan yakni melalui Roh Allah yang diam dlm diri kita. 


Segala protokol ( firman ) dan aturan ( kehendak-Nya ) untuk berjaga" hendaknya dilaksanakan setiap hari, setiap saat dengan pengharapan bahwa ketika Anak Manusia datang kita telah terhindar dari hukuman Allah.


Tidak mudah, yang Tuhan mau adalah, kita percaya dengan penuh iman dan pengharapan yang tidak berkesudahan bahwa Anak Manusia akan datang tiba", hal yang terdekat dalam arti ini adalah tentang kematian diri kita. Entah kapan tiba waktu-Nya, saya dituntut utk setiap saat menjaga diri saya agar saat kematian tiba saya di layakkan untuk hidup berkenan kepada-Nya dan masuk dalam Surga bahagia. Hal penghakiman pada saat Anak Manusia datang kedua kalinya adalah rangkaian kuasa dan rahasia Tuhan selanjutnya. Yang pasti tetap waspada, menjaga hati dan jiwa agar tetap terjaga dan layak dihadapan-Nya. Seperti juga St Monika yang tak pernah lelah utk berdoa dan percaya dengan penuh iman kepada Tuhan, demi perubahan hidup bagi puteranya St Agustinus.


Doa:  Tuhan Yesus terimakasih atas firman-Mu hari ini, Engkau selalu menyapa kami untuk terus berjaga" dan dengan penuh iman senantiasa mempunyai pengharapan yang teguh serta terus menguasai diri utk hidup dalam kekudusan, agar saat Engkau datang yang kedua kalinya kami layak mendapatkan hidup bahagia dan kekal bersama Bapa di Surga. Amin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus menyapaku melalui Fiman-Nya...(Kisah yang ku alami)

Pengalamanku bersama Bunda Maria...(dalam berbagi rasa)