Renunganku hari ini ,
Allah mengajarkan kita untuk Bersikap adil dan Berbela rasa.
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. (TB Luk 6:31)
Selamat pagi,
Selamat memasuki bulan kitab suci.
Ketika memabaca injil.hari ini, maka ayat ini sepertinya mirip dengan doa Bapa Kami yang berbunyi : ampunilah kami, seperti kamipun mau mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Yesus mau kita menempatkan jiwa kita untuk merasakan bagaimana jika kitalah yang berada dalam tempat posisi orang lain. Jika kita hendak merasakan kebaikan dan keadilan, kasih dan sukacita maka kitapun hendaknya harus berbuat hal tersebut lebih dahulu kepada sesama yang kita jumpai.
Dalam doa Bapa kami, hal mengampuni sangatlah sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang, tetapi justru sebaliknya ketika kita mengalami suatu kesalahan dan rasa bersalah kita sepertinya sangat mudah mengucapkan permohonan maaf kepada orang lain.
Salah satu keluarga mempunyai seorang anak yang dari kecil terpisah dari sosok ibunya. Ketika ayahnya menikah lagi anak ini menjadi broken home. Kesibukan ayah yang menyita waktu tidak memperhatikan bagaimana sang anak bertumbuh. Anak ini menjadi salah jalan. Bergaul bebas dan akhirnya terjerat dalam pergaulan LGBT. Saat sudah dewasa anak ini semakin menjadi dan tidak ada yang dapat melarang nya untuk berhenti pada kehendak dan prinsip yang sudah tertanam dalam diri sang anak bahwa hal itu wajar dan normal " saja.
Sang ayah ketika mendapati kenyataan itu menjadi kecewa dan marah. Ayahnya ingin anaknya menghentikan perilaku yang tidak baik kepada anaknya. Tetapi sayang nya sang ayah justru tidak memperlakukan sang anak dengan penuh kasih, yang ada padanya hanyalah setumpuk cercaan dan rasa malu serta selalu menempatkan anak ini dalam rasa bersalah dan dipojokkan.
Hingga suatu ketika anak ini jatuh sakit, kena HIV, sang ayah sangat bersedih. Sang ayah tidak bisa menerima kenyataan dan tetap tidak bisa memaafkan anaknya. Akhirnya anaknya saat ini sedang dirudung sakit dan duka yang mendalam karena sikap sang ayah yang tidak pernah mau menempatkan dirinya sebagaimana yang dirasakan anaknya. Baik sang ayah maupun sang anak tidak pernah akur, mereka saling bertengkar, saling memaki dan saling membenci. Benci karena sang ayah merasa benar sendiri dan tidak ada sedikitpun memperlihatkan kasihnya kepada anaknya yang dianggapnya telah melakukan dosa dan kesalahan.
Hingga saat ini tidak ada yang bisa mendamaikan mereka berdua karena kekerasan hati keduanya. Janganlah kita bersikap keras dan membalas kesalahan orang terhadap kita. Allah sendiri telah bermurah hati baik kepada orang yang baik dan yang jahat. Ketika kita mau mengampuni dan berbuat kebaikan terhadap orang yang melakukan kejahatan atau yang mempermalukan kita maka Allah akan campur tangan untuk memberikan damai dan suka cita kepada kita dan juga orang yang membenci kita. Bersikap adil, jujur, mau mengampuni dan memaafkan adalah tindakan bela rasa yang kita berikan kepada sesama sama seperti yang akan orang berikan juga untuk diri kita. Kalau saja sang ayah mau melihat anaknya dengan kasih dan menepatkan dirinya dlm diri sang anak serta memberikan apa yang dibutuhkan bagi jiwanya yakni pengampunan dan rasa dikasihi dengan tulus maka pastinya persoalan akan menjadi lain. Orang tua seharusnya membawa anak" dalam doa untuk membentengi mereka dalam bertindak dan berjalan kepada hal yang baik. Tidak hanya menuntut dan mengharuskan hal " yang diinginkan oeh orang tua, tetapi juga memberikan kasih, perhatian dan bertindak adil dan bermurah hati. Seperti Allah yang adalah murah hati, bahkan terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hal ini seharusnya membuat kita terdorong untuk bermurah hati terhadap anak, orang tua, keluarga kita, saudara " dan sesama bahkan terhadap mereka yang telah menyakiti kita. Sebab Allah tidak menghendaki kita binasa melainkan memperoleh kehidupan yang baik dan dipenuhi oleh rahmat.
Seperti perikop injil hari ini ; Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Amin.
Doa : Bapa yang di Surga, kami mengucapkan syukur karena mempunyai Allah yang seperti Engkau yang Murah hati , Adil dan Maha Pengasih. Ajarkanlah kami untuk meneladani kasih-Mu. Kemurahan hati yang tidak membeda-bedakan satu sama lain. Kemurahan hati yang menganggap bahwa semua orang tanpa terkecuali, berhak menerima kasih dan perlakuan yang baik, keadilan dan sikap belarasa dari diri kami. Amin.
Terima kasih.
BalasHapusTerus berkarya dan mewartakan kebaikan Tuhan.
Gbu.
terimakasih juga bro Melky.. Gbu
BalasHapus