Cerita Pengalaman tentang Kesakralan Gereja
Sabda Yesus yang berkata : " Cinta akan Rumah-Mu Menghanguskan Aku " , sungguh dashyat bila kita merenungkannya.
Betapa sebuah Gereja begitu berpengaruh kepada orang yang percaya. Ada banyak cerita yang kita dengar, ketika seseorang meninggalkan Gereja dan beralih kepada yang lain, ia lambat laun mengalami kekeringan dalam hidupnya. Kekurangan cinta, ketidak puasan dalam hidupnya, ketidak damaian dan lain sebagainya. Tak dapat dipungkiri hal itu sudah banyak terjadi dalam kehidupan yang dapat kita lihat bersama. Memang ada awalnya mereka bahagia dengan pilihannya, akan tetapi ketika umur dan kondisi makin terpuruk yang mereka rindukan tidak lain hanyalah "kembali kerumah Tuhan, dalam hal ini rindu untuk kembali ke Gereja". Tidak salah bila kita membaca renungan yang mengatakan :"Dari Bait Allah mengalir air segar tanpa bisa dibendung. Mengalir terus ke luar, ke daerah sekitar, ke seluruh negeri. Begitu dahsyatnya kekuatan air segar itu, sehingga air asin pun menjadi tawar, dan segera muncul kehidupan baru. Rumah Tuhan, tempat kudus, adalah tempat istimewa. Bagi yang percaya, dari sanalah daya yang menyegarkan jiwa terus mengalir.." ( mengutip renungan dalam Majalah Hidup ). Bukan hanya itu saja, sayapun acap kali ketika mengikuti sebuah ret-ret , tidak sedikit orang menjadi kagum akan kesakralan sebuah Gereja dimana kami akan mengadakan Misa Kudus. Ada banyak komentar yang keluar pertama memasuki sebuah Gereja yang baru pertama kalinya dikunjungi. Ada yang bilang ; aku merinding melihat keindahan dan kesucian dalam Gereja ini, atau ada juga yang tiba-tiba melakukan posisi berlutut dengan wajah tertunduk sebagai penghormatan yang mendalam ke arah Tabernakel yang berada dalam Gereja... Demikian pula ada yang merasa betah dan ingin berdoa berlama-lama didalam Gereja. Sungguh luar biasa kesakralan didalam Gereja. Bukan hanya sampai disana, ada juga yang menderita sakit cepat-cepat dibawa ke Gereja dan didoakan di sana mohon kesembuhan dan ternyata berhasil sembuh dan dipulihkan. Bagaimana dengan umat yang tidak mempunyai Gereja ? Apakah lantas tidak menjadi Sakral ?
Tidak juga, dan bahkan saya katakan tidak terpengaruh. Mengapa ? Karena ada Pentahtahan Tubuh dan Darah Kristus didalam Tabernakel yang terdapat didalam Gereja. Bagaimanapun bentuk dan keadaan sebuah Gereja selalu tetap Sakral karena Yesus ada bersama dalam sebuah Gereja. Itulah mengapa ketika kita memasuki sebuah Gereja kita mengambil air suci dan berdoa dalam hati; kuduskanlah jiwaku dan sucikanlah badanku.., karena Gereja begitu sakral dan pantas di beri penghormatan dan suci. Dalam Gereja kita dikuduskan dalam Perayaan Misa saat Sakramen Ekaristi, kita diampuni dari dosa-dosa kita di sucikan dalam persatuan dengan Tubuh dan Darah Kristus sendiri.
Saat kini semakin banyak umat yang mulai ber- Adorasi dalam Gereja, sebagai penghormatan kepada Yesus Yang Maha Kudus. Demikianlah sebuah Gereja memiliki kedashyatan dan kesakralan bagi kita yang percaya. Dan untuk kita yang belum mempunyai sebuah Gereja secara fisik janganlah berkecil hati dan tetaplah setia dan bersabar, karena bukan gedungnya yang membuat kita betah, bukan juga pastornya atau kothbahnya..tetapi karena adanya Kehadiran Yesus sendiri ditengah-tengah kita umat yang dikasihi-Nya. Marilah kita menjaga Gereja kita agar tetap asri dan sungguh menjadikan kita merasa nyaman dalam persekutuan dengan Yesus. Dan tak lupa kitapun berdoa untuk saudara-saudara kita yang telah meninggalkan Gereja dan rindu akan kasih Allah agar segera mendapatkan kedamaian dengan kembali kepangkuan Gereja. Dan bagi yang belum mempunyai Gereja secara fisik kitapun berdoa juga untuk mereka agar dapat segera mewujudkan kerinduannya. Amin
Tuhan memberkati.
Komentar
Posting Komentar