PENYESALAN ITU SELALU DATANG TERLAMBAT...
Tidak terasa beberapa hari lagi kita akan memperingati Perayaan Misa
Arwah, yang akan selalu diperingati setiap tanggal 2 November.
Kesempatan bagi kita semua untuk berdoa bagi semua keluarga, teman dan
semua jiwa-jiwa yang membutuhkan doa kita ,kita doakan dalam misa
tersebut. Tapi Note ini bukan akan membicarakan hal itu. Ada yang
menggelitik di dalam hati saya yang juga berhubungan dengan kematian
atau peringatan arwah ini. Saya jadi teringat salah seorang teman baik ,
dimana sekarang telah tiada atau telah berpulang kepada Allah nya.
Diakhir-akhir sebelum kepergiannya saya sempat chat di fb dengannya.
Pertama biasa saja, bicara seputar kabar keluarga dan perkembangan kerja
serta kesehatan... Memang kondisi teman saya ini sedang kurang sehat
dan kerap kali mundar-mandir ke dokter. Tapi lama-kelamaan arah bicara
menjadi seperti sebuah curhat pribadi... Awalnya saya anggap biasa saja
dan saya mencoba menghibur dengan kata-kata yang membangun semangat.
Tapi lama-lama ada segenggam kesedihan yang dipendam oleh teman ini. Dan
saya hanya bergumam dalam hati: kasihan...dan mohon pertolongan Tuhan
untuk mengembalikan dia kepada tempatnya semula. Menurut cerita teman
ini, dahulu ia adalah seorang Katolik, lahir dan dibesarkan secara
Katolik..di baptis dan semua sakramen telah di terimanya, kecuali
sakramen perminyakan dan Imamat tentunya. Dia juga sempat mengungkapkan
kerinduannya di akhir hidupnya untuk menjadi seorang Katolik lagi. Saya
telah menikah dan punya seorang putra yang gagah...Tetapi saya
meninggalkan mereka berdua , karena ketertarikan saya pada seorang
wanita yang berlainan keyakinan dengan saya. Demikian dia mengaku. Lalu
saya meninggalkan mereka dan bertahun-tahun saya melepaskan bayang
mereka berdua dengan kenikmatan hidup baru saya. Sayapun beralih
keyakinan, saya meninggalkan Yesus yang selama ini telah memberikan saya
segalanya. Kepada orang tuapun saya juga tidak begitu memperhatikan
mereka.. saya sibuk dan selalu sibuk.. Hidup saya berkecukupan, saya
punya rumah besar, pekerjaan yang baik dan gaji besar, istri yang
cantik..meskipun kami tidak punya anak dari istri baru ini tapi istri
baru saya memberikan saya seorang anak dari suami pertamanya kepada
saya. Bagi saya, saya cukup bahagia saat itu. Semua permohonannya saya
kabulkan, berbagai barang mewah bisa saya belikan untuknya. Sayapun
merasa bahagia..Tetapi, setelah saya mulai tua, mulai
sakit-sakitan..saya merasa dicampakkan , merasa tidak lagi diperhatikan.
Mereka hanya menunggu uang saya dan hanya itu yang membuat anak dan
istri baru saya senang. Saya sangat sedih. Ketika saya mulai sadar bahwa
saya telah semakin tua dan sakit-sakitan..saya kembali teringat pada
wajah kecil yang gagah..anak saya. Saya mencoba menghubunginya, tapi apa
yang saya dapat? anak saya membenci saya..Saya menerimanya, karena
sadar kesalahan saya dan sayapun memohon maaf.. tapi tetap saja saya
seperti tidak dikenal olehnya. Saya sangat sedih. Kembali saya teringat
akan keluarga besar saya.. Ketika ada waktu, saya pun tidak
menyia-nyiakan bertemu mereka, mohon maaf dan kembali bertemu orang tua.
Sayang merekapun telah tiada..Sekarang tidak ada lagi yang dapat
membahagiakan saya, istri saya yang sekarangpun tidak..anaknyapun
tidak.. Saya rindu masa-masa dulu. Sayapun rindu untuk kembali kepada
Yesus yang saya imani.
Mendengar curhatnya saya merasa sedih dan mencoba membantunya. Saya katakan Yesus tetap menunggumu, dan selalu ada pintu maaf untukmu. Dan entah kenapa chat hari itu selesai begitu saja. Beberapa lama kemudian dia seperti menghilang di fb, tidak ada statusnya ..tidak ada berita. Ternyata saya mendapat kabar ia telah berpulang..Dan tak satupun dari keluarganya datang, juga anaknya menghantar dia. Tapi saya yakin, ketika dia mengatakan akan kembali kepada Yesus.. Yesus pasti tahu yang terbaik yang akan di perbuat-Nya bagi teman saya ini. Saya menangis mendengar kepergiannya. Dan berdoa agar Tuhan mau menyelamatkan jiwanya yang merindukan pelukan seorang Bapa seperti halnya anak yang hilang. Peringatan Misa para arwah ini kembali mengusik saya , untuk mengingat teman saya ini. Ya, mengapa penyesalan itu selalu datang terlambat? Mengapa kita sudah menyadari kesalahan kita setelah kita sudah tua dan sakit-sakitan ? Mengapa tidak dari waktu masih sehat ?
Begitu banyak pelajaran yang kita dapat didepan mata kita, tapi kadang kita sendirilah yang menutup mata dan telinga hati kita akan teguran Tuhan. Tuhan itu selalu menunggu ..menanti dengan setia, menanti pertobatan kita.. Semoga kita semua berani mau berubah dari kesalahan kita ,karena bersama-Nya ada keselamatan. Jangan sampai terlambat, dan membawa keinginan itu menjadi suatu cita-cita yang sia-sia...Semoga!
Tuhan memberkati.
Mendengar curhatnya saya merasa sedih dan mencoba membantunya. Saya katakan Yesus tetap menunggumu, dan selalu ada pintu maaf untukmu. Dan entah kenapa chat hari itu selesai begitu saja. Beberapa lama kemudian dia seperti menghilang di fb, tidak ada statusnya ..tidak ada berita. Ternyata saya mendapat kabar ia telah berpulang..Dan tak satupun dari keluarganya datang, juga anaknya menghantar dia. Tapi saya yakin, ketika dia mengatakan akan kembali kepada Yesus.. Yesus pasti tahu yang terbaik yang akan di perbuat-Nya bagi teman saya ini. Saya menangis mendengar kepergiannya. Dan berdoa agar Tuhan mau menyelamatkan jiwanya yang merindukan pelukan seorang Bapa seperti halnya anak yang hilang. Peringatan Misa para arwah ini kembali mengusik saya , untuk mengingat teman saya ini. Ya, mengapa penyesalan itu selalu datang terlambat? Mengapa kita sudah menyadari kesalahan kita setelah kita sudah tua dan sakit-sakitan ? Mengapa tidak dari waktu masih sehat ?
Begitu banyak pelajaran yang kita dapat didepan mata kita, tapi kadang kita sendirilah yang menutup mata dan telinga hati kita akan teguran Tuhan. Tuhan itu selalu menunggu ..menanti dengan setia, menanti pertobatan kita.. Semoga kita semua berani mau berubah dari kesalahan kita ,karena bersama-Nya ada keselamatan. Jangan sampai terlambat, dan membawa keinginan itu menjadi suatu cita-cita yang sia-sia...Semoga!
Tuhan memberkati.

Komentar
Posting Komentar