Kumpulan Renunganku
Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (Rom 14:10)
Selamat pagi
Hidup ini penuh dengan proses dalam pertumbuhan iman. Dahulu saya tidak paham dengan kata menghakimi ini. Kalau ada yang mengajak saya utk ikut serta menemani seorang / bbrpa orang teman yang "katanya" mau memberikan pelajaran / mencari kebenaran dalam suatu masalah saya ikut saja. Disana saya hadir melihat, mendengar dan kerap membela teman dengan mengiyakan bahwa yg benar adalah teman saya. Tetapi dalam perjalanan waktu, hidup saya diproses oleh Tuhan, dan saya sendiri mengalami hal yang sama ...yakni di hakimi teman" saya terhadap suatu masalah yg saya alami, yang membuat saya seperti menjadi tidak layak , menarik diri, dan mengalami depressi karena penolakan dan rasa bersalah dan disalahkan.
Pengalaman membuat saya menjadi mengerti , bahwa hanya cinta kasih dan bimbingan kepada kebaikan yang membuat orang menjadi bangkit kembali. Saya belajar dari apa yang saya alami, siapakah aku yang berhak menghakimi / menghina saudaraku sendiri ? Padahal diri ini tidak lebih baik daripada saudaraku. Penghakiman adalah memang milik Tuhan, dan segala perbuatan kita adalah menjadi tanggung jawab pribadi saat menghadap kepada Allah nanti.
Semua orang pernah bersalah, sebesar apakah kesalahan itu hanya Tuhan yg dapat melihatnya dan hanya bisa dipulihkan oleh kasih Tuhan yg hadir bersama kita. Tuhan mengajarkan kepada saya utk mengasihi, sebab Tuhan sendiri sudah mengasihi orang " yang telah menyalibkan-Nya. Bahkan disalibkan tanpa suatu kesalahan apapun demi menghapus dosa" manusia
Sejak saat itu saya sangat hati" bila bertemu dengan teman yang bermasalah ataupun mereka yang melakukan kesalahan dan dosa, mencoba menggali sisi baiknya yang ada didalam pribadinya yg diberikan Tuhan, dan memberikan teman itu sendiri utk menyadari dan melihat apa yang salah yang telah ia perbuat sehingga tanpa menghakimi teman saya itu dapat dg sendirinya melihat kedalam dirinya hal yg salah yg telah ia lakukan, karena sebagai manusia saya sendiripun tidak lebih baik darinya. Sebab dengan menghakimi tidak menjadikan orang lebih baik, bahkan bisa menjadi lebih buruk daripada sebelumnya.
Kiranya Roh Allah senantiasa mengingatkan saya, siapakah diri saya ini dan dengan demikian saya pun tidak menghakimi / menghina orang lain tetapi merangkul dg kasih dan menjadikan hidup diri sendiri dan orang lain menjadi lebih baik.
Doa :
Tuhan Yesus, ajarkanlah kami utk hidup dengan kasih-Mu, melihat orang lain seperti diri kami sendiri dan mengasihi yang lain seperti kamipun mengasihi diri kami sendiri. Jauhkan kami dr sikap menghakimi satu sama lain, sebab disana Engkau hadir dan didalam diriku akupun menghadirkan Engkau. Amin.
Komentar
Posting Komentar