Renunganku hari ini :
Tidak mau mendengar dan melihat membuat kehilangan rahmat.
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. (TB Mat 13:16)
Selamat pagi,
Pertama sekali saya belajar kitab suci karena ajakan suara dalam bathin saya. Ini nyata dan saya sungguh mengalaminya.
Suatu ketika saya sedang duduk dan sedang tidak mengerjakan apa", tiba" ada suara lembut berbicara kepada saya: ambillah kitab sucimu. Awalnya saya heran dan mencari kebenaran suara itu, dan anehnya saya dapat berkomunikasi dengan baik dengan suara hati saya. Jujur saya belum tau tentang suara Roh kudus. Saya masih buta dlm hal rohani dan belum pernah belajar apa". Saat itu anak" masih sekolah.
Pendek kata, sayapun mengambil kitab suci. Dan suara lembut itupun kembali bicara : bukalah. Saya masih ingat, yang saya buka adalah kitab injil Matius. Kemudian saya diajak membaca bersama secara perlahan"... tetapi pikiran saya ttap saja merasa heran bahkan kalau boleh jujur saya seperti merasa orang yang aneh, karena saya bisa membaca bareng dengan suara hati saya sendiri. Sungguh saya sangat tidak mengerti saat itu. Suara lembut itu berkata: bacalah sekali lagi... kemudian saya baca lagi.. dan katanya : mengertikah engkau ?? kemudian saya katakan : tidak !. karena saya memang tidak mengerti dan agak shock karena ada suara yg bicara dengan saya tetapi ada didalam bathin saya. Ackhirnya suara itu berkata : cobalah tenang, bacalah kembali ayat demi ayat.. Dan tetap saja saya tidak mengerti. Akhirnya kamipun istirahat. Hal itu berulang kembali sampai hari yang ke tiga. Tetap saja saya merasa bingung. Tidak fokus dan terheran".
Hari ini saya seperti menyesali diri, betapa bodohnya saya. Ternyata telinga saya tidak mau mendengar dan mata sayapun tidak fokus terhadap pengajaran yang merupakan anugerah besar untuk saya. Saya lebih terpaku kepada rasa heran saya.
Sampai saat ini suara itu belum saya dengar lagi, seperti menghilang begitu saja. Dalam pertumbuhan iman kepada Tuhan, saya pun akhirnya mengerti bahwa suara itu adalah suara kebaikan/ kebenaran. Tetapi keraguan dan karena tidak mengenal Tuhan dengan baik maka saya kehilangan kesempatan yang sangat berharga untuk saya.
Dalam perjalanan waktu sayapun akhirnya mencoba untuk ikut kursus , seminar, retret dan segala macam hal yang menumbuhkan spiritualitas saya karena rasa haus dan penasaran saya tentang iman kepada Tuhan. Tuhan telah menyediakan air yang hidup.. tetapi saya justru tidak menyambut dan memeliharanya dengan baik.
Tetapi Tuhan adalah setia dan senantiasa mencurahkan kasih-Nya. Perlahan namun pasti sayapun mulai belajar melalui kursus kitab suci di paroki, dan mendengar kan homili romo pada hari minggu maupun melalui media lain nya. Benarlah kata" yang Yesus ucapkan : Berbahagialah matamu karena melihat, dan telingamu karena mendengar.
Suara Tuhan senantiasa memberikan sukacita dan damai serta keselamatan, dan segala peristiwa hidup ini adalah saksi mata bagaimana Tuhan menunjukkan Kasih dan Kerahiman-Nya. Karena itu setiap saat saya sekarang berjuang untuk berusaha mendengarkan dan melihat segala kebenaran yang di tunjukkan Tuhan melalui kitab suci di dalam hidup ini dan tidak mau lagi terpaku pada rasa heran... namun mensyukuri sekecil apapun tentang kebenaran yg saya dengar dan kesaksian yang saya terima agar tidak lagi menjadi sia" dan percaya dengan pikiran, mewartakan nya dengan ucapan serta menyimpan nya di dalam hati.
Doa : Tuhan Yesus, bimbinglah kami dengan Roh kudus-Mu agar senantiasa peka terhadap kehendak dan pengajaran yang Engkau berikan kepada kami dalam hidup ini. Sebab kami kerap mengikuti kehendak kami sendiri dan akhirnya kehilangan rahmat yang berharga dalam hidup kami . Amin.
Komentar
Posting Komentar