Kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan...
Ketika membaca Injil hari ini saya teringat betapa sulitnya ketika anak-anak mau masuk kuliah. Bukan saja uang muka yang berjut-jut.. tapi juga masalah akomodasi, transportasi ,makan dan minum dan lain-lain... itupun belum termasuk buku kuliah dan uang semester dan kebutuhan lain yang di minta oleh dosen. Saat anak saya mau kuliah situasi ekonomi kami sungguh dalam keadaan pas-pasan. Bagaimana tidak , belum lama berselang mau kuliah suami saya terkena PHK dini dan saat itu kami belum lama membangun sebuah kamar yang ternyata biayanya tidak sedikit, belum lagi anak saya yang satu masih bersekolah di SMU dan ketika tahun ajaran baru juga butuh biaya. Untuk daftar dan tes akademi sepertinya dapat kami lalui dengan baik. Tetapi ketika anak saya diterima diperguruan tinggi negeri yang terbaik di negeri kita ini, saya justru menangis. Ya , saya menangis melihat keberhasilan anak saya yang berjuang demikian rupa hingga ia lulus tes dibeberapa Univ terbaik negeri ini. Bukan hanya karena itu saya mengeluarkan air mata, tetapi yang sungguh membuat saya menangis adalah kami sungguh tidak punya biaya. Sungguh kasihan melihat keinginan dan semangat anak saya ditengah ketidak berdayaan ekonomi. Lama saya bermenung diri dan menagis seorang diri dikala seisi rumah tidak ada. Tetapi bukan Tuhan kita bila Ia tidak menyapa dan mengatakan ; Marilah kepadaKu kamu yang letih lesu dan berbeban berat... Aku akan memberi kelegaan padamu. Dengan serta merta saya teringat akan Tuhan, saya katakan pada Tuhan; Tuhan, anakku ingin kuliah dan hamba-Mu ini yakin ia mampu dan layak untuk memperoleh pendidikan yang baik demi masa depannya. Jika Engkau berkenan aku akan mempersembahkan doa dan puasaku sebagai tanda kesungguhan ku untuk memohon pertolongan-Mu. Demikianlah saat itu juga sayapun melakukan doa Novena dan puasa tiga hari berturut-turut. Saya lakukan dengan kesungguhan dan percaya Tuhan tidak akan meninggalkan kita yang berbeban berat. Benar saja tiba-tiba ada berita anak saya mendapat surat yang menyatakan "0" biaya. Saya terpana dan kembali menagis... sungguhkah ?? seakan tak percaya. Tak tahu saat itu perasaan saya menjadi campur aduk antara senang dan rasa tak percaya..sungguhkah ?? sekali lagi saya mengucapkan kata-kata itu. Dan saya hanya dapat mengucap syukur kepada Tuhan. Tetapi keesokan nya anak saya memberitahukan kepada saya, bahwa saat ia bercerita kepada temannya , ibu dari temannya itu protes dan mengatakan bahwa anak saya tidak seperti orang yang berkekurangan. Oh Tuhan.. ampuni aku yang meragukan kebaikan-Mu. Ternyata rasa tak percaya saya menjadikan perubahan nilai dari "0" menjadi "10 jt "... Saya kembali menangis dan mohon maaf kepada Tuhan. Tuhan ampunilah hamba-Mu ini yang meragukan kebaikan-Mu.. aku percaya Tuhan, Engkau tak akan meninggalkan aku sendirian.Demikianlah saya mulai sibuk mencari dana untuk kuliah anak saya..ke semua saudara terdekat, teman dan siapa saja saya ketuk satu persatu. Tapi tak ada satupun yang dapat membantu saya. Saya merasa sangat sedih dan memohon tiada henti pada Tuhan. Waktu terus bergulir.. dan sayapun tetap kepada keyakinan saya bahwa anak saya harus meneruskan sekolah dan Tuhan pasti melayakkannya. Akhirnya waktu yang ditentukan pun tibalah. Dari seberang sana suara di telepon mengatakan: ibu, kami tunggu uang anda sampai jam 11 siang ini, bila tidak masuk kerekening kami akan kami nyatakan mengundurkan diri. Tubuh saya lemas dan sayapun pasrah... air mata sayapun tidak mau kompromi. Dalam hati saya katakan pada Tuhan ; Tuhan , aku percaya pada-Mu, jika anakku tidak kuliah Engkau pasti mempunyai rencana yang lebih indah.. dan kini segalanya kupasrahkan hanya kepada-Mu. Kemudian dalam keadaan galau karena sudah tiba hari yang ditentukan dan waktunya semakin dekat, tiba-tiba teman saya main kerumah. Ia melihat kesedihan saya dan bertanya ada apa? Memang saya tidak cerita kepadanya karena dalam pikiran saya teman saya yang sangat sederhana ini tak mungkin akan saya bebabani dengan persoalan saya. Tetapi ketika saya cerita tentang masalah saya , apa yang terjadi?? Oh TUHAN... Teman saya katakan: "kenapa tidak bilang ? ayo kita kesana sekarang dengan kereta tercepat dan kita bayar semua, jangan kamu pikirkan tentang bagaimana kamu harus mengembalikan uang saya, yang penting anakmu harus masuk kuliah " Sungguh waktu Tuhan tak dapat saya mengerti. Kami cepat-cepat berkemas dan mengejar kereta agar dapat sampai sebelum waktunya. Benar saja , tepat beberapa menit sebelum jam 11 hari itu uang telah masuk dan anak sayapun diterima. Luar biasa Tuhan ku Yesus... Percayakah teman ? ketika kita setia dan yakin pada pertolongan-Nya Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya..Kuk yang Kupasang enak dan beban-Ku pun ringan... bukan lah hanya janji tetapi sungguh Tuhan itu setia dan ia ingin kitapun setia. Untuk itu janganlah kita cepat putus asa dan berpegang pada kemampuan diri sendiri, tetapi sertailah Tuhan selalu disetiap peristiwa hidupmu dan nyatakanlah apapun yang menjadi persoalan hidupmu. Karena ketika kita percaya dan berharap kepada-Nya , Ia menyediakan diri untuk menanggung segala beban kita dan menggantikannya dengan kelegaan. Saya bangga mempunyai Tuhan yang seperti Dia : Yesus Kristus Putra Allah. Hanya pujian syukur dan terimakasih yang terucap kini dan penyerahan diri sepenuhnya untuk menyenangkan Dia dan memberikan yang terbaik dalam hidup saya untuk cinta-Nya yang sungguh luar biasa.. Terpujilah Allah selama-lamanya.
Tuhan memberkati kita semua,amin.

Komentar
Posting Komentar